Minggu, 06 Februari 2011

Sepenggal Kisah Hidup

Kalow boleh ni, mo berbagi dikit deh sepenggal kisah hidup si guweh..

Zaman dahulu kala terkisahlah seorang ibu bernama Lilies Yenny H. yang melahirkan bayi perempuan pada hari Kamis, 1 April 1982 tepatnya ketika adzan magrib berkumandang. segeralah bayi mungil itu dibisikan adzan oleh bapaknya yang bernama Doko Djakaria Koerdi dan diberikan nama Fariana Dewi Djakaria Putri, Fariana berasal dari nama tempat dimana bayi itu dilahirkan yaitu Pariaman, Sumatra Barat. sebenernya ibu n bapak aseli urang Sunda pisan tapi berhubung saat itu bapak lagi mencari sesuap nasi di ranah minang yah disitulah si guweh dilahirkan... 

ketika si guweh berumur 1 th, kami semua hijrah ke Bandung. 4 tahun kemudian si guweh ni dikasilah temen main yaitu ade perempuan yang lucu tepatny tanggal 2 Januari 1986, karena bingung mau kasi nama apa ya alhasil dikasihlah nama Fariani Dwisari Djakaria biar namanya gak jauh beda sama si guweh.. hehe..

Setelah cukup umur buat sekolah, dimasukkanlah ke TK. Al-Muhajirin kemudian beberapa tahun kemudian memenuhi syarat masuk SD maka bapak menyekolahkan di SDN Moh.Toha 22 yg konon katanya dulu itu sekolah bapak Quw.. hehe..  selesai SD lanjutlah ke SLTP kebetulan bisa masuk ke SLTPN 13 Bandung tamat thn 1997. nah masa2 ujian akhir di SLTP orang tua merasa semakin kesepian karena dua anaknya sudah besar sehingga memutuskan untuk mempunyai mainan baru, maka lahirlah adik laki2 yg bernama M.Fariando Djakaria tanggal 1 Juni 1996, waktu lahir seh putih banget kaya cewe bule gituh tapi udah gede koq jadi item ya tapi tetep jadi pujaan cewe2 disekolahnya.. hahay..

Weits.. tapi perjuangan mengenyam pendidikan gak berenti disitu, lanjut lagi ke SMUN 8 Bandung, disitulah dimulai kisah kasih disekolah... Prikitiiiieeeeww...  selesai SMU si guweh ni sempet coba lanjut kuliah sampe semester V di DIII adm.bisnis FISIP, UNPAD. tapi sayang cuma ngabisin duit ortu aja, gak selesai kuliahnya coz si guweh coba memberanikan diri buat daftar WARA (Wanita Angkatan Udara), busyet deh pokonya keren abitz n yg pasti nekad abitz deh secara fisik bener2 belum terlatih, tapi dengan perjuangan yang gigih akhirnya Allah SWT meridhoi perjuangan Q, lulus deh.. amin.. 2 tahun kemudian dilanjut seleksi Sekbang (Sekolah Penerbang), mukjizat itu datang lagi sehingga sekarang menjadi seorang Penerbang Helikopter TNI AU...
7th SQ

Yah itulah kilasan singkat kehidupan yang membuat si guweh cinta langit..
untuk lebih jelasnya kita simak di another page.. hahay.. sabar ya.. 

Minggu, 30 Januari 2011

Kepengen

Sebenernya tujuan utama saya buat blog ini karena pengen ngumpulin temen-temen perempuan yang hoby, doyan, seneng, berprofesi, cinta, dkk sama kehidupan di Langit..
Kalow temen-temen mau berbagi apapun silahkan deh nambahin komentar di blog ini, penghargaan yang setinggi-tingginya buat semua inspirasi, aspirasi maupun kontrofersi yang sudah dilayangkan..... "asal jangan kontrasepsi aja..." ;)
Saya tergolong dalam kategori new comers dalam dunia ke-langit-an.... tapi saya merasa sudah sangat mencintai dunia ini.
Besar harapan saya bahwa dengan dibuatnya blog ini akan menambah kamus kehidupan saya dan mudah-mudahan juga bisa menambah tali silaturahmi diantara kita... Amiiiinn.
Hatur Nuhun...

Pembukaan

ambar & ana
Salam...
Hai para perempuan dimanapun berada, saya mencoba untuk membuat blog mengenai para perempuan yang beraktifitas di udara. Tetapi sebelum membahas lebih lanjut, akan saya coba utarakan mengenai pemakaian kata "perempuan". Mengapa di sini saya menggunakan kata "perempuan" bukan "wanita"...??

Dalam tinjauan etimologisnya, kata perempuan bernilai cukup tinggi, tidak di bawah, tetapi sejajar, bahkan lebih tinggi daripada kata lelaki.
  • Secara etimologis, kata perempuan berasal dari kata empu yang berarti 'tuan', 'orang yang mahir/berkuasa', atau pun 'kepala', 'hulu', atau 'yang paling besar'; maka, kita kenal kata empu jari 'ibu jari', empu gending 'orang yang mahir mencipta tembang'.
  • Kata perempuan juga berhubungan dengan kata ampu 'sokong', 'memerintah', 'penyangga', 'penjaga keselamatan', bahkan 'wali'; kata mengampu artinya 'menahan agar tak jatuh' atau 'menyokong agar tidak runtuh'; kata mengampukan berarti 'memerintah (negeri)'; ada lagi pengampu 'penahan, penyangga, penyelamat', sehingga ada kata pengampu susu 'kutang' alias 'BH'.
  • Kata perempuan juga berakar erat dari kata empuan; kata ini mengalami pemendekan menjadi puan yang artinya 'sapaan hormat pada perempuan', sebagai pasangan kata tuan 'sapaan hormat pada lelaki'.   
Sedangkan untuk arti kata "wanita"

Berdasarkan "Old Javanese English Dictionary" (Zoetmulder, 1982), kata wanita berarti 'yang diinginkan'. Arti 'yang dinginkan' dari wanita ini sangat relevan dibentangkan di sini. Maksudnya, jelas bahwa wanita adalah 'sesuatu yang diinginkan pria'. Wanita baru diperhitungkan karena (dan bila) bisa dimanfaatkan pria. Sudut pandangnya selalu sudut pandang "lawan mainnya", ya pria itu. Jadi, eksistensinya sebagai makhluk Tuhan menjadi nihil. Dengan demikian, kata ini berarti hanya menjadi objek (bagi lelaki) belaka. Adakah yang lebih rendah dari "hanya menjadi objek"?

Nah begitulah kira-kira mengapa saya lebih menyukai menggunakan kata "perempuan".... tapi tentu saja semua itu terserah pada diri kita masing-masing....
chopper pilot